Pinjaman Sertifikat Rumah Ini 5 Hal Wajib Perhatikan

Pinjaman sertifikat rumah sebagai solusi dana mendesak. Saat berada dalam kondisi terdesak membutuhkan dana dalam jumlah besar, mengajukan agunan sertifikat rumah menjadi opsi yang banyak dipilih. Namun, tentu ada risiko dari opsi ini. Di mana ada risiko penyitaan terlebih jika terjadi ketidaksanggupan membayar angsuran sesuai kesepakatan.

Siapa saja wajib hati-hati. Saat Anda memutuskan untuk mengajukan dengan jaminan sertifikat rumah kiranya perlu waspada supaya terhindar dari risiko penyitaan. Oleh karena itu, berikut ini diberikan 5 hal yang wajib diperhatikan agar proses pinjaman kredit dengan agunan sertifikat rumah berjalan lancar terhindar dari penolakan ataupun penyitaan:

1. Mempertimbangkan Lokasi Rumah Untuk Pinjaman Sertifikat Rumah

Sertifikat rumah memiliki daya jual tinggi untuk memperoleh pinjaman karena nilainya yang cenderung lebih besar dibanding kendaraan atau aset lain. Akan tetapi, perlu digaris bawahi ternyata tidak semua rumah dapat dijadikan agunan. Salah satu pertimbangannya adalah lokasi rumah.

Rumah dengan lokasi di dekat pemakaman, dekat sutet, di gang sempit, atau rumah bekas tempat terjadinya perkara kriminal bisa jadi akan ditolak. Karenanya saat akan mengajukan pinjaman pastikan lokasi rumah strategis. Adapun jika lokasi memang tidak memungkinkan Anda bisa mengajukan pinjaman di lembaga pemberi pinjaman yang memiliki persyaratan lebih ringan tapi tetap terpercaya.

2. Selektif Memilih Bank atau Lembaga Pemberi Pinjaman Sertifikat Rumah

Jangan karena membutuhkan dana cepat Anda jadi asal memasukkan sertifikat rumah sebagai agunan pinjaman di mana saja. Ingat ada risiko kredit yang harus rutin dibayar dan risiko penyitaan. Dalam hal ini Anda harus memilih bank atau lembaga pemberi pinjaman yang kredibel. Sehingga Anda bisa memastikan pemberi pinjaman terpercaya dan aman.

Sebelum teken surat pinjaman, pahami betul besar kredit yang harus dibayar, bunga, jumlah angsuran, dan lainnya. Pastikan risiko kredit yang harus dibayar tidak memberatkan Anda.

3. Memperhatikan Persyaratan Pinjaman

Untuk bisa mengajukan gadai sertifikat rumah biasanya ada beberapa persyaratan tambahan yang diberlakukan. Seperti penghasilan bulanan minimal yang mana persyaratan ini bergantung dengan kebijakan masing-masing lembaga pemberi pinjaman.

Selain itu, ada juga beberapa persyaratan lain seperti usia peminjam, status kewarganegaraan, dan lainnya yang mana mengharuskan Anda menyiapkan sejumlah dokumen yang dibutuhkan.

4. Menentukan Nilai Agunan Sesuai Kebutuhan

Mungkin rumah yang dijadikan agunan memiliki nilai tinggi, meski demikian cukup ajukan nilai sesuai kebutuhan. Karena semakin besar nilai pinjaman artinya semakin besar pula cicilan yang harus dibayar.

5. Komitmen Membayar Cicilan

Setelah pinjaman disetujui, pastikan untuk membayar cicilan sebagaimana harusnya. Komitmen ini penting agar sertifikat rumah bisa kembali ke tangan Anda. Jangan sampai rumah disita karena tidak sanggup melunasi pinjaman.

Demikian 5 hal yang harus Anda perhatikan agar proses gadai sertifikat rumah lancar tanpa harus ada penolakan ataupun penyitaan. Satu hal lagi yang perlu ditekankan, ajukan pinjaman hanya di lembaga pemberi pinjaman yang sudah terbukti kredibel dan terpercaya.